Selasa, 25 November 2008

RakaNyaRai : The Beginning

Rasanya sudah hampir setahun lebih semenjak aku pertama kali melihat wajahnya. Ya, aku masih mengingatnya dengan jelas, seolah tersimpan rapi di kepalaku, sehingga kapanpun aku ingin mengingat saat itu kembali, sangatlah mudah.

Aku masih bermandi keringat saat aku pertama kali melihatnya, selepas bermain futsal di areal parkiran kampus, melepas lelah di bangku yang dinaungi pohon rindang, dia disana, duduk di tangga kampus dengan dua orang perempuan lain yang kurasa teman dekatnya. Kulitnya putih dan bersih, rambut sebahu yang bergelombang, tatap matanya yang tajam dipagari oleh kacamata, sweater coklat terlihat anggun membalut tubuhnya, celana jeans dan sepasang sepatu kets seolah melengkapi keanggunan dirinya.

Mataku seolah tak ingin berpaling dari setiap gerak geriknya, keceriaannya yang dibarengi tawa, kuamati juga gerakan bibirnya, seolah ingin tahu apa yang diucapkannya, sikap tubuhnya, dan juga gerak bola matanya yang hitam seolah tak bisa diam. Seolah tersihir aku oleh dirinya di sore hari itu dan tak mampu tuk berpaling barang sebentar saja.

Tiba-tiba kudengar suara yang familiar di telingaku, suara Andri yang memecah lamunanku.

" hey, raka...sore-sore bengong loe...?, kesambit loe ntar...!!!!", suaranya setengah menahan tawa,

"ahh, enggak koq, gak bengong gw, lagi mencoba tuk rileks aja, ndri...", suaraku datar sambil tersenyum,

"lagi liatin cewek-cewek itu loe yah, ka...?, serius banget kayaknya...?", tanyanya padaku sambil melempar pandangan matanya ke arah tangga kampus,

aku hanya terdiam dan mencoba melanjutkan kembali kesenanganku yang dipotong oleh andri,

"mereka itu adik kelas kita, ka...yang pake baju hijau namanya Anggi, yang pake baju hitam itu cewek gw, namanya indri, nah, yang pake sweater coklat itu namanya Rai...",

"adik kelas?, Rai...?!?!, hmm...", gumamku sambil terus memandang ke arah tangga kampus, memandangi dirinya,

"eh, ndri...kapan loe jadian sama yang pake baju hitam itu?, siapa tadi namanya, indri?", tanyaku

"makanya, loe jangan terlalu cuek sama gw, ka...nongkrongnya sama satria terus sih, jadi gak up to date kan loe?, iya gw dah jadian sama indri, dah mau 3 bulan nih hehehehe...",

"ternyata, loe tipe cowok gerak cepat juga ya, ndri?", sahutku sambil menahan tawa,

"so pasti, ka...siapa cepat dia dapet hahahaha...", ujarnya lagi sambil tertawa,

"good for you deh, ndri",

"gw samperin cewek gw dulu yah, loe mau ikut gak?, sekalian gw kenalin ke rai, mau gak, ka...?", ajaknya sambil berdiri dan menatapku,

" next time deh, ndri...", jawabku datar,

"serius nih, ka?, gak nyesel loe nolak ajakan gw? apa mau nitip salam aja buat rai?, oke deh klo gitu, gw kesana dulu yah, ka",

aku hanya membalasnya dengan senyum,

tiba-tiba terdengar teriakan andri yang sudah berada di tangga dengan cewek-cewek yang kupandangi tadi,

"RAKA, DAH GW SAMPEIN SALAM LOE BUAT RAI...!!!", teriaknya memecah kesunyian sambil memberikan isyarat dengan jempol tangannya pertanda oke,

dalam hati aku hanya bisa tersenyum dan kesal sekaligus.

(to be continued...)

Tidak ada komentar: